Aku, Dia dan Mereka

Sebuah Pencarian dan Pembelajaran Diri

Jumat, 06 Juni 2008

Artikel


Ibu, Qurban, dan TahunBaru

Kenapa saya memilih judul itu karena peristiwa itu ada banyak makna penting yang patut kita renungkan dan kita kaji.

Ka…ta mereka diriku selalu di manja
Ka…ta mereka diriku selalu di timang
Oh…bunda ada dan tiada dirimu kau selalu ada di dalam hatiku

Pasti kalian ingat reff lagu dia atas yang di karang dan dinyanyikan oleh Melly Guslaw, lirik yang menggambarkan bagaimana kita di masa kecil yang selalu di jaga oleh ibu. Manusia yang di beri potensi yang tidak sama dengan laki-laki yaitu berupa rahim. Yang berpayah-payah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, dan tiap malam selalu terjaga jika kita menangis maka layaklah jika surga di letakkan pada kaki seorang ibu. Tanpa ridhonya dan do’anya tak ada manusia yang sukses dimuka bumi. Banyak kita membaca tentang tokoh-tokoh sukses yang di lahirkan seorang ibu, contohnya Thomas Alfa Edison ketika kecilnya di pandang sebelah mata oleh masyarakat sekelilingi dan dianggap punya kelainan (Autis) dan tidak di terima sekolah-sekolah pada saat itu. Tetapi dengan kegigihan seorang ibunyalah sehingga dia menjadi tokoh yang fenomenal yang karyanya dapat kita nikmati hingga sekarang. Mungkin kita ingat pada edisi Juli-Agustus, favorit pernah mengulas tentang Doctor muda yang berumur 5 tahun yang bernama Hasan Taba’a Taba’I di usia yang relative muda dapat menghafalkan Alqur’an sekaligus dengan pemahamannya. Kehadiran Hasan telah memberi warna pada dunia tentang kehadiran seorang ibu yang mengenalkan dia sebelum lahir alias di dalam kandungan. Sungguh dari rahim seorang ibu muncul generasi yang hebat, pengubah peradaban, dan mulia, juga dari ibu jualah melahirkan generasi-generasi yang hina. Generasi yang membuat manusia ikut mengutuk kelahirannya, kita tidak perlu jauh-jauh untuk mencari siapa dan dimana mereka. Di Indonesia yang mayoritas penduduk muslimnya terbesar saat ini mendapat predikat sebagai Negara koruptor no.5. Negara yang menganggap keTuhanan sebagai asas pertama dan itu tidak menghilangkan cap yang telah di berikan oleh Negara lain. Bukankah para koruptor itu juga di lahirkan dari seorang ibu?. Ibu adalah madrasah (pendidik) pertama anak yang memberi warna dan ada setiap langkahnya, memberikan pendidikan bahwa ukuran orang yang sukses bukan pada jabatan atau kekayaan melainkan bagaimana mendapatkan semua itu dengan cara yang mulia dan halal, mengajarkan pula bahwa Allah tidak tidur dan mengawasi mahluknya, untuk itu perlu pengetahuan agama sebagai tonggak dasar ilmu-ilmu yang lain. sehingga mumpuni untuk menjadi seorang ibu. Bukan menyalahkan sebuah sistim, tetapi kembali pada individu yang bertaqwa, lingkungan keluarga dan masyarakat yang saling mengontrol (Muhassabah) dan Sangsi yang tegas dari Negara, bukankah pulalah bahwa sistim yang salah itu manusialah yang membuatnya?, maka tidak salah ada ungkapan bahwa rusaknya wanita (ibu) juga rusaknya dunia. Jika di negara ini masih banyak korupsi bertanyalah pada diri sendiri.
Qurban jika kita mendengar istilah itu mungkin dalam benak kita terlintas suatu bentuk persembahan/pengorbanan pada sesuatu. Pada bahasan tentang qurban ini tidak lepas berkaitan dengan hari besar agama Islam di sebut Idhul ’Adha. Peringatan yang biasanya berbarengan dengan musim haji. Di balik peringatan itu ada makna esensi yang terkandung di dalamnya. Peringatan yang mengajarkan tentang ketaatan, kepatuhan seorang hamba pada RobNya, yang berani berkorban walau sesuatu yang di korbankan adalah sesuatu yang sangat ia cintai. Peristiwa Qurban berawal dari kisah the father the ambiya’ (ayah para nabi) yang bernama Ibrahim. Di usia yang tua ia belum di karuniakan keturunan, hingga suatu ketika Allah berkenan mengabulkan do’anya. Hingga istrinya Sarah melahirkan bayi mungil yang di beri nama Ismail. Dua orang manusia pilihan (Ayah dan anak) yang kelak sebagai tonggak sejarah hari raya Idhul ‘Adha. Hingga suatu hari ketika Ismail beranjak remaja, Ibrahim di uji lewat sebuah mimpi untuk mengorbankan anaknya dan itu terjadi berkali kali hingga suatu kesimpulan bahwa itu adalah perintah yang datangnya dari Allah. Maka dengan rasa berat diajaklah dialog putra kesayangannya, putra yang selama ini ia banggakan, tampan wajahnya, cerdas dan baik perangainya dan sangat taat beribadah pasti semua orang tua di muka bumi menginginkanya, tetapi ternyata Alloh meminta untuk di korbankan. Sungguh pilihan yang sulit, tetapi dengan ketinggian iman Ibrahim dan Ismail mau melaksanakan semua itu. Pada awalnya banyak godaan dan makar iblis untuk menggagalkan niat Ibrahim tapi pada akhirnya keimananlah yang menang hingga ketika Ibrahim akan menyembelih Ismail ada keraguan di hatinya, tetapi Ismail memberi pengertian dan menguatkan niat semula bahwa itu merupakan perintah Tuhannya dan meminta pada ayahandanya untuk mengasah tajam-tajam pedang yang akan di gunakan, sehingga tidak terdengar jeritan Ismail dan tidak melihatnya saat penyembelihan berlangsung supaya Ibrahim tidak surut langkah dari perintah Allah. Ketika proses itu akan di laksanakan Allah menggantikan posisi Ismail dengan seekor domba. Sungguh ujian yang berat ada hari itu tetapi Allah menggantikan putranya dengan domba dan Ismail tetap hidup. Luluslah ujian keimanan Ibrahim dan membuktikan bahwa kepatuhan hanya semata-mata pada Allah. Peristiwa itu mengajarkan pada kita bahwa apapun yang di muka bumi ini milik Allah, jikalau Allah meminta kembali itu adalah hakNya, manusia hanya menjaga yang sudah ada walaupun sesuatu yang sangat kita cintai.
Tahun baru, ada tiga tahun baru di dunia ini, yang pertama tahun baru Islam yang disebut Muharram. Tahun baru ini dimaknai sebagai pergantian buku cacatan amal dari menutup dan mengawali lagi, peristiwa hijriyah akan perubahan dari yang tadi jelek menjadi baik atau hari ini lebih baik dari hari kemarin dan banyak lagi. Yang ke dua tahun baru Cina yang di sebut Gong Xie Fatcoi, tahun baru yang di rayakan oleh komunitas warga Tionghoa (Cina) dengan sesembahan bagi para Dewa-dewa dan ritual yang lain. Petasan, angpau, lampion, warna merah seakan meramaikan suasana tahun baru Cina di seluruh dunia. Yang ke tiga tahun baru masehi yang dilaksanakan akhir bulan desember dan awal januari. Perayaan tahun baru ini adalah perayaan yang paling meriah di laksanakannya, maklum saja kalender masehi ada di setiap rumah-rumah (Januari-Desember), dan semua dunia ikut merayakannya. Mulai acara kenegaraan, TV, panggung-panggung pertunjukkan di lapangan yang telah di pesan sebelumnya, penginapan yang penuh, begadang semalaman alias tidak tidur, arakan mobil dan tiupan terompet serta pesta kembang api, lengkaplah evoria menyambut pergantian malam itu. Malam yang seharusnya sebagai introspeksi diri telah menjadi malam melenakan kita akan kesenangan sesaat, apakah kita akan merasakan suasana itu pada tahun depannya lagi, karena kita tidak tahu sampai kapan kita ada di muka bumi ini. So... manusia yang cerdas adalah yang selalu mengingat matinya dan mempersiapkan kematiannya dengan sebaik baik amal. Wassalam (Hoer)

”Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan di tetapkanNya tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Alloh tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesarannya ke pada orang yang mengetahui”(Qs.Yunus/10:5)
”Sesungguhnya ada pertukaran siang dan malam pada yang di ciptakan Alloh di langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya merupakan tanda tanda bagi kaum yang berfikir (berakal)” (Qs.Yunus/10:6)