BATIK
Materi kelas 8 /Semester Ganjil
Asal kata: Amba dan nitik artinya Gambar yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan bahan lilin/malam, pewarna napthol dan alat canting kuas dengan tehnik tutup celup
Pengertian Ragam Hias: Adalah usunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang indah
Ragam Hias di bedakan menjadi 3 yaitu:
1.Motif Geometris:pilin ganda,tumpal, meander, kawung, dll.
2.Motif Non-Geometris: manusia,binatang,tumbuhan
3.Motif Benda Mati: air, api, awan, batu, gunung,matahari
BATIK FUNCTION/Fungsi Batik
Fungsi Praktis: sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan sandang
contoh: taplak meja, busana, kurung bantal dll.
2. Fungsi Estetis: sebagai alat memperindah atau menghias ruangan
contoh: Lukisan batik
Jenis-jenis Batik
1. Batik Tulis
2. Batik Cap
3. Batik Jumputan
4. Batik Lukis
Batik Tulis
Materials/ Bahan
1.Kain mori ( terbuat dari katun), Sutra
2. Lilin/malam (sesuai kwalitas daya serap kain)
jenis-jenis lilin:
a. Lilin putih (minyak latung buatan pabrik)
b. Lilin kuning (minyak latung buatan pabrik)
c. Lilin Tawon, Lilin klenceng,dll.
3. Zat Pewarna:
a. Alam : dari bahan alam, contoh: dari daun jati,kunyit, daun jarak
b. Buatan : Napthol dan garam Diazo
Tools/Alat
1. Canting : berfungsi sebgai media pemindah / melukis cairan lilin pada kain (membuat motif)
jenis-jenis canting berdasarkan fungsinya:
1. Reng-rengan (membatik dengan mengikti pola awal)
2. Isen (mengisi bidang batik)
Jenis-jenis canting berdasar bentuknya besar dan kecil
Jenis canting terdiri dari : canting kecil, sedang, dan besar
Jenis-jenis menurut banyak carat:
1. Canting cecekan
2. Canting loron (bercarat 2)
3. Canting telon (bercarat 3)
2. Kuas : fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas pengganti cantin
3.Wajan : tempat mencairkan malam, sebaiknya bentuk kecil
4.Kompor : fungsinya memanaskan wajan sebaiknya berukuran kecil untuk mencairkan malam
5.Gawangan : tempat untuk membentangkan kain yang akan di batik
6.Sarung tangan : melindungi tangan agar tidak terwarnai
7.Dandang besar : untuk proses pelorotan malam /pelarutan/penghilangan lilin pada kain
8.Setrika : menghilangkan sisa-sisa lilin pda kain dengan kertas koran
Steps of Batik Practice
1.Mendesain: dilakukan dikertas kemudian di blad di atas kain
2.Menyiapkan alat dan bahan
3.Proses pengerjaan
a. lilin di cairkan dan menuangkan lilin dalam permukaan kain
b. kain di beri isen-isen
c. kain di celupkan ke dalam
wadah napthol (dengan kode)lalu ke dalam wadah larutan garam
d. Kain yang sudah di warna di masukkan pada dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk menghilangkan lilin (pelorodan)
e. Menyetrika kain dengan beralaskan koran agar sisa malam meresap pada koran
4.Pekerjaan Akhir
Membilas dan mengeringkan di tempat yang teduh setelah kering di setrika
l
Jumputan
Jumputan adalah salah satu cara pemberian motif di atas kain yang dilakukan dengan cara mengisi kain, melipat kain dan mengikat kain dengan cara tertentu , kemudian mencelup pada larutan zat warna sehingga akan terjadi reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya.
Jumputan merupakan salah satu cara pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat kain kemudian dilakukan pencelupan atau dyeing. Kain dengan motif jumputan ini banyak ditemukan di daerah Surakarta dan D.I. Yogyakarta. Proses pembuatan kain ini tidaklah sesulit yang dibayangkan hanya dengan mengikat kain dan melakukan pencelupan pada zat warna maka akan tercipta kain bermotif jumputan yang bisa dibuat selendang, angkin, dan pada masa sekarang banyak dibuat pakaian seperti daster, kaos oblong, kebaya dan baju pesta yang mewah. Anda penasaran dengan pembelajaran ini? Ikuti terus materi ini selanjutnya karena semua hal tentang jumputan akan ditemukan di sini
Jumputan dalam bahasa Jepang disebut (shibori,1,2,3) ditemukan sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Jumputan dapat dilakukan dengan cara mengisi kain, mengikat dan melipat kain dengan cara tertentu, kemudian mencelup dalam larutan zat warna yang akan membentuk ikatan reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya, sehingga terciptalah suatu motif pada kain tersebut. Perbedaan cara mengisi, melipat, dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan motif yang berbeda. Dengan cara ini dapat tercipta ribuan motif.
Alat dan Bahan
A. Alat-alat
Beberapa alat yang digunakan untuk membuat motif kain dengan teknik jumputan adalah:
- Pensi
Pensil digunakan untuk membuat desain hiasan ke kain/bahan yang akan dicelup ke dalam zat pewarna.
- Jarum dan guntinG
Jarum digunakan untuk menjelujur motif yang akan dibuat. Gunting digunakan untuk menggunting tali rafia pada saat ikatan akan dibuka , setelah proses pencelupan pada pewarna. Ada berbagai macam ukuran gunting. Untuk pekerjaan membuat motif kain dengan jumputan ini gunakan gunting kecil.
- Balok
Balok digunakan pada teknik jumputan untuk menghaslkan motif yang bergaris dengan warna putih sebesar balok yang terhalang warna. Untuk menghasilkan motif yang simetris balok yang digunakan adalah balok dengan ukuran besar dan panjang yang sama yang digunakan secara berpasangan. Jika ingin motif yang asimetris bisa dipilih balok dengan ukuran yang tidak sama.
- Kompor dan Panci
Kompor digunakan sebagai alat untuk memasak air, pewarna, dan kain yang akan diberi motif. Panci berfungsi sebagai wadah dalam proses pencelupan.
- Sendok kayu
Sendok kayu digunakan untuk mengaduk kain yang sudah diikat pada saat proses pencelupan.
B. Bahan-bahan
Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat motif kain dengan tekhnik jumputan adalah :
- Bahan pengikat
Bahan pengikat yang digunakan adalah tali rafia dan karet gelang. Bahan ini digunakan untuk mengikat bagian-bagian kain tekstil yang tidak ingin diberi warna. Tali rafia/karet gelang dapat menghambat penyerapan warna sehingga bagian yang tidak terikat akan berwarna sesuai pewarnanya. Tali rafia lebih kuat dibandingkan dengan karet gelang. Karet akan menjadi mulur pada saat dimasak, sehingga zat warna bisa masuk pada bahan yang seharusnya tidak diberi warna dan juga bisa merusak bahan.
- Bahan untuk Mengisi
Bahan pengisi adalah bahan yang digunakan untuk membantu terciptanya suatu motif. Bahan yang digunakan adalah kelereng, biji-bijian, batu, uang logam dan sumpit. Caranya dengan membungkus bahan pengisi tersebut pada bahan yang akan dicelup pada pewarna. Benda-benda itu dapat menghasilkan motif yang berbeda seperti : - sumpit akan menghasilkan motif yang memanjang
- kelereng akan menghasilkan motif bulat
Perbedaan bahan pengisi akan menghasilkan motif yang berbeda pada hasil jumputan
- Zat warna Buatan
Zat warna buatan ini digunakan pada proses pencelupan. Pada proses pembuatan jumputan ini dipergunakan wantex dan dylon.
- Baju kaos/ kain yang akan dijumput
Bahan yang akan dijumput dapat berupa kain atau baju/kaos polos agar mudah untuk membuat motifnya. Bahan yang berwarna putih lebih mudah di beri warna.
- Garam/Cuka
Garam atau cuka pada proses pembuatan kain jumputan berfungsi untuk memperkuat warna, agar warna kain jumputan kuat dan tidak mudah luntur.Baju kaos/ kain yang akan dijumput
Proses Pembuatan
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Siapkan desain dan pindahkan desain pada bahan kain (tanda)
3. Masukkan bahan pengisi (kaleng, balok)
4. Ikat kain yang telah di masukkan bahan pengisi
5. Untuk yang menginginkan warna lain selain warna putih dasar bahan bisa di celupkan dulu pada panci yang telah di panaskan dan di beri warna yang di inginkan sebelum di bungkus dengan plastik, tetapi jika hanya warna putih langsung di bungkus saja
6. Siapkan air panas yang mendidih dengan pewarna tekstil (wenter/wantex) lalu celupkan air dengan cara di naik turunkan agar warna meresap dengan rata.
7. Setelah warna rata, tiriskan kain sampai dingin lalu bilas tanpa deterjen
8. Keringkan kain di tempat yang tidak terlalu terkena sinar Matahari dan di anginkan
9. Setrika bahan dan lipat dengan rapi
10. Untuk memperbagus, kemas batik jumputan dengan plastik
SELAMAT MENCOBA
(www.e-dukasi.net/mapok dan Airlangga"KTSP"