Aku, Dia dan Mereka

Sebuah Pencarian dan Pembelajaran Diri

Rabu, 05 Oktober 2011

Maaf ...sayang, Ketika Ibu Harus Berbohong

KETIKA IBU HARUS BERBOHONG

Setiap orang pasti mengalami yang namanya berbohong. sebuah perbuatan yang membuat kita merasa bersalah atau nyaman dengan perbuatan itu. tergantung niat dan cara bagaimana itu dilakukan. Bukankah Pahala dan dosa terlihat dari niatnya?. 
Sebagai seorang pendidik yang menghadapi manusia-manusia titipan Tuhan yang menginginkan kejujuran bagi anak didiknya itu sangat penting. Bangsa ini telah rapuh dengan berbagai ketidak jujuran dari oknum yang Allah berikan amanah berupa jabatan. Tindakan korupsi bukan hal yang aneh di negeri yang penduduknya mayoritas Muslim ini. Sungguh miris, dimana-mana korupsi dan lebih parahnya dilakukan berjamaah dan kasat mata tanpa malu. Suara rakyat sudah tidak didengar. Hukuman untuk para koruptor yang sangat ringan ditambah REMISI membuat hukum di Negeri tidak membuat efek jera bagi para pelakunya...duh...mau jadi apa negeri ini. Tetapi setelah dipikir-pikir sifat itu berawal ketika kita nyaman dengan ketidak jujuran. Sudah tidak ada rasa takut lagi akan peringatan Tuhan. Melembaga dan membudaya. Budaya itu muncul berawal dari sesuatu yang kecil, contohnya rumah. Misalnya di rumah, ketika ada orang yang menagih hutang seorang ibu, sang madrasah itu pertamakali mengajarkan pada anaknya kebohongan dengan mengatakan bahwa ibunya tidak ada di rumah padahal ada di kamar. Di sekolah juga bagaimana anak-anakku menyontek ketika ulangan dan itu dilakukan mulai SD sampai Perguruan Tinggi. Sulit...sulit, mudah...mudah. Sulit jika tidak diawali dari diri sendiri, keluarga dan perubahan sistim di Negara ini.
Sebagai seorang pendidik aku mengalami hal itu. Dari berbagai kebohongan ada beberapa yang diingat dan ada satu yang sangat kuingat. Kenapa demikian? karena kebohongan itu rutin kulakukan dan kelihatannya kebohongan itu menjadi biasa. Duh...tapi kebohongan ini kulakukan untuk kebaikan (cukup Tuhan dan aku yg tahu). Ketika kita berhubungan dengan aib seseorang maka kita menutup dan menyelamatkan dari nama baiknya. 
 Sebuah contoh ketika menghadapi pertanyaan muridku.
"Bu...?kenapa gak ikut bu? atau  " Bu ikut ya bu ke Jakarta?"
Pertanyaaan itu selalu murid-muridku selalu tanyakan setiap tahunnya. Saat itu juga aku harus mencari jawaban yang jitu agar muridku tak bertanya lagi. Mulai jawaban sibuk, ibu ada tugas sekolah sampai alasan sakit sehingga ibu tidak ikut. Jawaban itu kuberikan agar mereka tidak bertanya-tanya lagi kenapa dan kenapa atau berburuk sangka pada siapapun....Beresssssssssss itu yang ada di hati ini. Bagaikan makan buah simalakama. Selama 14 tahun harus berbohong dan mencari alasan yang seharusnya tidak ada. Tak kuat kadang hati ini tapi biarlah ini menjadi rahasia yang kelak Allah buka kebenaran. Barang siapa menutup aib saudaranya kelak Allah menutup aibnya di pengadilan Tuhan. 
Dan janganlah Kekuasaan dan Jabatan membuat kita dholim dengan tidak berbuat adil walau kita kita membenci terhadap kaum sekalipun. Allah tahu setiap desiran hati hambanya. Pertanyaan pada diriku haruskah aku berbohong lagi?. Jika kelak aku diajak dan ikut bersama mereka dan saat itu aku tidak bisa ikut, setidakanya aku bisa jujur bahwa ibu tidak bisa ikut karena ibu ada kepentingan nak.

Jumat, 15 Januari 2010

WELCOME
in


ART AND CULTURE CLASS
FUN, INNOVATIVE, and CREATIVE

Label:

Rabu, 16 Desember 2009

MATERI GAMBAR BENTUK

GAMBAR BENTUK
Materi kelas 7 / Semester Ganjil

Pengertian:
Menggambar pada bidang 2 dimensi dengan menangkap bentuk fisik benda berdasar ketepatan/kemiripan dengan memperhatikan unsur dan prinsip seni.

A. Macam-macam bentuk
Objek gambar bentuk adalah benda dengan berbagai macam bentuk.
Bentuk di bagi 2, yaitu:
1. Geometris : bentuk yang beraturan dan merupakan bentuk dasar benda
Contohnya: kubus, balok, piramid, limas, kerucut dan balok dan bola.
2. Non Geometris : bentuk yang tidak beraturan, terdapat pada benda alam.

Benda di bedakan menjadi 3 bentuk, yaitu:
Bentuk Kubistis
Maksudnya adalah bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang menyerupai bentuk dasarnya kubus dan balok.
Contoh: lemari, meja, kursi, TV, kulkas dll
Bentuk Silindris
Maksudnya adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.
Contok: gelas, botol, ember, guci, cangkir dll
Bentuk Bebas
Maksudnya adalah bentuk-bentuk yang tidak beraturan yang tidak kubuistis dan silindris.
Contoh: kain, buah-buahan, sayur-sayuran dll

B. Prinsip Menggambar
Tujuannya agar gambar lebih tepat dan mirip dengan gambar yang sebenarnya. Prinsip itu antara lain: prespektif, proporsi, komposisi, gelap terang dan bayang-bayang.
Untuk lebih jelasnya dapat di jabarka sebagai berikut:
1. Prespektif : Gambar jauh dekat suatu benda yang berdasarkan penglihatan pandangan pengamat dan titik hilang lenyap.
2. Proporsi : Perbandingan bagian perbagian atau bagian gambar dengan keseluruhan.
3. Komposisi : Susunan atau letak obyek gambar dengan kesuluruhan.bidang
gambar.
4. Gelap-terang (Half-tone): Gelap terang pada sebuah benda karena terkena sinar. Pemberian gelap menimbulkan kesan 3 dimensi pada sebuah benda. Untuk menentukan gelap terang ini harus memperhatikan arah cahaya.
5. Bayang-bayang (Shadow)
Benda yang terkena sinar menghasilkan bayang-bayang. Bayang-bayang itu tidak jauh dari dari benda yang terkena cahaya. Peran bayang-bayang akan menentukan terciptanya kesan 3 dimensi.

Bayang-bayang di bedakan menjadi 3:
a. Bayang-bayang awak: jenis bayang-bayang terdapat pada benda itu sendiri karena sinar.
b. Bayang-bayang langkah: jenis bayang-bayang yang mengenai benda lain (tanah, meja, tembok dll)
c. Bayang-bayang sendiri: jenis bayang-bayang yang menimpa benda yang mengkilat/licin.

TEHNIK MENGGAMBAR BENTUK:
Linier : menggambar obyek dengan garis (garis lurus atau lengkung)
Yang di gunakan pensil, pena
Blok: menggambar dengan cara menutup obyek gambar dengan satu warna, sehingga nampak bentuk siluetnya atau globalnya.
Yang di guanakan crayon, cat air, cat poster, cat minyak
Arsir: menggambar dengan cara garis-garis yang sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap terang sehingga terlihat 3 dimensinya.
Yang di gunakan pena, pensil, pensil warna
Dusel: menggambar dengan cara menggosokkan atau gores dengan benda lunak atau pensil dalam posisi miring.
Yang di gunakan pensil dengan kode B, arang, pensil Konte
Pointilis: menggambar dengan cara titik-titik sehingga menghasilkan gelap terang.
Yang di gunakan: Pensil, pena, spidol, cat air, cat minyak
Aquarel: menggambar dengan cara menggunakan cat air dengan sapuan yang tipis sehingga menghasilkan transparan, tipis atau tembus pandang.
Yang di gunakan adalah cat air, kuas cat air, palet, air
Plakat / Opaque: menggambar dengan menebalkan warna sehingga hasilnya pekat dan menutup.
Yang di gunakan adalah cat poster, cat air, cat minyak.

PENDEKATAN MENGGAMBAR BENTUK
A. Dengan Model
Menggambar dengan mencontoh obyek langsung atau ada contoh, bendanya
B. Tanpa Model
Menggambar dengan tidak mencontoh langsung bendanya.

LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR
Mengamati obyek yang akan di gambar
Tentukan alat dan bahan yang akan di gunakan
Perhatikan kesesuaian bahan dengan alatnya
Contoh: untuk pensil warna yang banyak kadar lilinnya(mengkilat) gunakan buku gambar yang bertextur kasar, hal ini di lakukan agar warna dapat tergores dengan bagus
Untuk gambar sebaiknya di buat kerangka atau sketsanya terlebih dahulu
Gunakan warna yang mudah dahulu baru setelah bentuk yang dibuat pas baru menggunakan warna tua
5. Memberikan efek gelap terang dan juga bayang-bayang.
6. Tentukan tehnik yang akan di gunakan
7. Sentuhan akhir dengan memberi penekanan dengan memantapkan goresan sehingga gambar itu lebih hidup atau mempunyai greget.

Label:

MATERI PATUNG

PATUNG
Kelas 7 / semester ganjil

Pengertian: Karya seni rupa 3 dimensi yang mempunyai bentuk, ruang , volume atau isi

BAHAN-BAHAN
Bahan-bahan patung di bedakan:
Lunak: tanah liat, malam/plastisin, sabun, tepung, karet, kertas, coklat, gips, semen, plastik, fiberglass, silikon dll
Sedang: kayu sengon, kayu waru, kayu randu, kayu mahoni, es batu
Keras: Jenis-jenis logam (besi, baja, perak dll), kayu jati, batu, tulang.

ALAT-ALAT:
1. Butsir (untuk bahan tanah liat): alat membuat patung yang terbuat dari kayu dan kawat.
2. Meja Putar: Meja yang dapat di gerakkan atau dengan cara memutar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
Pahat: Alat yang terbuat dari logam yang ujungnya tajam. Jenisnya ada 2, yaitu:
Pahat/tatah untuk kayu yang jumlahnya ada 32 buah
Pahat tatah untuk batu yang di sebut betel, jumlahnya sedikit.
Ganden atau palu: pelengkap dari pahat, palu kayu biasanya di sebut ” GANDHEN”sedangkan untuk batu di sebut ”Martil”
Cetakan: biasanya di gunakan untuk bahan patung yang cair (gips, semen, fiberglass, logam, plastik, karet)
Kakak tua: pemotong kawat dalam proses pembuatan kerangka patung konstruksi
Gergaji: pemotong kayu
Sendok adonan: untuk mengambil adonan pada bahan patung
dll

TEHNIK:
Tehnik adalah cara yang berkaitan dengan alat dan bahan, di bedakan menjadi 4, yaitu:
Tehnik Membutsirtsir
Tehnik dengan cara memijit, menambah dan mengurangi bahan yang di bentuk dengan alat butsir (tanah liat, plastisin)
Tehnik Memahat: tehnik dengan cara mengurangi (kayu dan batu)
Tehnik Mencetak : ada 2 macam, yaitu: cetak tuang (cor) dan cetak tekan. Cetak cor biasanya di gunakan untuk bahan cair atau di cairkan (semeni, gips, logam, fiberglass)
Tehnik Konstruksi: susunan atau bangunan, hal ini di lakukan dengan menyusun kerangka

FUNGSI PATUNG
Patung Religi: patung yang di gunakan sebagai media /sarana beribadah dan bermakna religius (bagi kepercayaan tertentu)
Patung Monumen: patung yang di gunakan untuk sebagai memperingati jasa atau sebuah peristiwa yang bersejarah.
Patung arsitektur: patung yang merupakan bagian dalam susunan / konstruksi bangunan.
Patung dekorasi: patung untuk menghias bangunan atau memperindah lingkungan. Contohnya: taman
Patung seni: patung yang di buat untuk di nikmati keindahan bentuknya.
Patung kerajinan: patung di buat sebagai hasil kerajinan, di buat/ di produksi masal. Contoh: sovenir

CORAK PATUNG
Corak patung berdasar masa dan jenis:
Patung primitif:
Patung primitif cirinya: bentuk sederhana, bahannya mudah di dapat dari alam(batu, kayu), animisme dan dinamisme, magis(tidak berdasarkan masa)
Contohnya: Patung Asmat (Papua), Patung pada makam di Sulawesi Selatan (Toraja)
Patung Klasik: Patung masa klasik pada masa Hindhu-Budha.
Contohnya: Candi Prambanan, Borobudur dll
Patung Modern:
Pada perwujudannya di bagi 3, yaitu:
Corak Imitatif (Realis/Representatif)
Corak yang dalam perwujudannya mirip dengan yang ada di alam(manusia, binatang, tumbuhan) dan fisioplastis atau anatomi, proporsi maupun gerak. Tokohnya ini adalah: Hendra, Trubus, Saptoto dan Edi Sunarso.
Contoh: Patung Pahlawan Revolusi, Panglima Sudirman dll
Corak Deformatif
Corak yang bentuknya yang di rubah dari bentuk aslinya tetapi tidak meninggalkan bentuk aslinya. Bentuk alam di olah di gubah menurut imajinasi, atau hayalan pematung. Perubahan itu masih terkait masih terkait sifat-sifat fisik. Tokohnya: But Mochtar, G. Sidharta
Contoh: Patung yang di gunakan pada film, Aliens
Abstrak (Nonfiguratif)
Corak yang tidak menampilkan sosok/ figut tertentu tetapi lebih menekankan pada isi atau makna. Biasanya bentuknya minimal dan di pengaruhi oleh patung konsrtuksi. Tokoh-tokohnya: G. Sidharta, Rita Widagdo
Contoh: Patung peringatan Hirosima-Nagasaki

RAGAM PATUNG
1.Patung Dada: Patung yang di buat dari kepala sampai batas dada
2. Patung Torso: Patung yang di buat terdiri dari bagian-bagian tubuh (tangan, leher ke dada, dll) biasanya di gunakan untuk pameran perhiasan, busana
3. Patung lengkap:
a. Free Standing: patung yang dibuat utuh dari kepala sampai kaki dengan posisi berdiri
b.....
4. Relief: patung 3 dimensi terlihat 2 doimensi dengan ketebalan pada permukaanya.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Contoh cara pembuatan dengan bahan:
1.TANAH LIAT
Siapkan tanah liat
siapakan alat butsir dan air
siapkan alas atau meja putar
siapkan gambar rancangan yang di buat
tempatkan tanah liat di alas/ meja putar
pijat-pijat sampai pada bentuk global yang di inginkan
jika bahan kurang di tambah, jika lebih di kuarangi
setelah itu di sempurnakan dengan alat bantu butsir
berikan sentuhan akhir patung yangsudah terbentuk dengan menghaluskan ( air atau di bersihkan sisanya dengan kuas

2. SEMEN, PASIR, GIPS
Untuk bahan,semen, pasir dan gips di perluka tehnik mencetak
siapkan semen dan pasir yang sudah di saring
siapkan cetakan, ember, sendok adonan dan tali karet (ban bekas)
cetakan di ikat dengan tali karet (ban bekas)
siapkan adonan semen, pasir dan air secukupnya, aduk
tuangkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh
rendam di air selam + 2 hari
buka ikatan tali karet dan cetakan di buka perlahan-lahan
sentuhan patung di haluskan

Label:

Selasa, 15 Desember 2009

MATERI REKLAME

GAMBAR REKLAME
Kelas 8 / Semester Ganjil

A. Pengertian:
Berasal dari kata Spanyol
re = berulang-ulang
clamo = seruan
artinya seruan yang berulang-ulang
B. Ragam Reklame
Di kelompokkan menjadi 4 yaitu:
berdasar tujuan pengadaanya
Reklame komersial: reklame yang di buat untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya biasanya di tawarkan oleh perusahaan atau badan usaha agar masyarakat tertarik membelinya.
Contohnya: reklame suatu produk di TV (sabun, parfum, bank dll)
Reklame nonkomersial: reklamae yang di buat untuk sosial yang bertujuan mengajak, menghimbau, memberikan informasi kepada masyarakat biasanya di lakukan oleh pemerintah atau lembaga sosial.
Berdasar tempat pemasangan:
1. Reklame indoor
Jenis reklame yang cocok di letakkan didalam ruangan yang bahannya tidak tahan air dan matahari
Contohnya: mobile, flag, wobler, hanger, buklet, brosurdn etiket
2. Reklame outdoor
Jenis reklame yang berada di luar gedung dan bahannya tahan lama dan biasanya berukuran besar
Contohnya: spanduk, billboard, baliho, papan nama dan logo
Berdasar sifatnya:
1. Media penerangan: reklame yang bersifat menyampaikan informasi kepada masyarakat
Contohnya: ”Katakan tidak pada narkoba” dll.
2. Media peringatan: reklame yang bernada mengingatkan masyarakat akan sesuatu
Contohnya: ”Hati-hati sering terjadi kecelakaan”
3. Media ajakan atau permintaan: rekalame yang bernada meminta atau mengajak masyarakat agar bersedia untuk memenuhi ajakan/permintaan
Contoh: ”Setetes darah anda menyelamatkan jiwa sesama”
Berdasar medianya
1. Reklame Audio
Reklame yang di wujudkan dengan media suara atau bunyi baik langsung maupun tidak, biasanya di siarkan melalui stasiun radio, tape recorder atau bunyi-bunyian
2. Reklame Visual
Reklame yang di wujudkan dalam bentuk gambar
Contohnya:
1. Poster: jenis reklame yang berupa gambar bentuk barang, jasa dengan tulisan
2. Spanduk: reklame yang di buat di atas kain yang biasanya di bentangkan di atas jalan
3. Plakat: reklame yang berupa gambar barang atau jasa berisi gambar dan huruf di buat pada kertas, papan, plat logam yang di pasang di tembok dan pohon
4. Etiket: reklame yang terdapat pada barangnya berupa nama produk barang dan keterangan, bentuknya kecil dengan tujuan komersial
5. Leaflet: reklame yang terdiri dari gambar dan tulisan berupa informasi, di buat pada kertas yang di lipat menjadi 3 atau 4
6. Brosur: reklame yang berupa huruf dan gambar yang di buat di ukuran kertas kecil dengan dengan di sablon atu di offset
7. Logo: reklame berupa simbol atau lambang suatu badan usaha, lembaga baik milik negara maupun swasta dan gambarnya mewakili simbol lembaganya.
8. Papan nama: reklame yang berupa gambar, huruf dan logo yang berfungsi untuk memberi indentitas suatu lembaga atau badan usaha, di buat dari kayu, plat atu plastik fiber
9. Slide: reklame yang terdapat di layar lebar
10. Baliho: reklame yang berupa gambar dan tulisan yang di buat dari triplek, kain, plat berukuran besar terdapat di jalan
3. Reklame Audiovisual
Reklame yang menggunakan media suara, gambar dan menggunakan tehnologi elektronik, digital, seni rupa, musik dan peran
Contoh: iklan di TV, bioskop
C. Prinsip-prinsip Menggambar Reklame
Dalam menggambar reklame mencakup 4 hal, yaitu:
1. Komunikatif
Reklame sebaiknya mudah di terima oleh masyarakat, mengena untuk itu gambar atau huruf hendaknya jelas, singkat, padat sedangkan bentuk objek menarik, jelas dan kontras warnanya.
2. Komposisi
Penataan gambar dan huruf sebaiknya di tata dengan harmonis sehingga memudahkan masyarakat untuk membaca infomasinya
Kesatuan
Antara gambar dan hurufnya tidak boleh lepas dan saling terkait/mendukung maksud yang akan di sampaikan
3. Pusat perhatian
Gambar reklame harus menarik perhatian dengan adanya pusat perhatian pada gambar reklame dan ada unsur yang dominan yang dapat di ciptakan dengan warna yang kontras, objek yang unik dan kalimat yang menggigit

Label:

Minggu, 29 November 2009

MATERI BATIK

BATIK

Materi kelas 8 /Semester Ganjil

Asal kata: Amba dan nitik artinya Gambar yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan bahan lilin/malam, pewarna napthol dan alat canting kuas dengan tehnik tutup celup

Pengertian Ragam Hias: Adalah usunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang indah

Ragam Hias di bedakan menjadi 3 yaitu:

1.Motif Geometris:pilin ganda,tumpal, meander, kawung, dll.

2.Motif Non-Geometris: manusia,binatang,tumbuhan

3.Motif Benda Mati: air, api, awan, batu, gunung,matahari

BATIK FUNCTION/Fungsi Batik

Fungsi Praktis: sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan sandang

contoh: taplak meja, busana, kurung bantal dll.

2. Fungsi Estetis: sebagai alat memperindah atau menghias ruangan

contoh: Lukisan batik

Jenis-jenis Batik
1. Batik Tulis
2. Batik Cap
3. Batik Jumputan
4. Batik Lukis

Batik Tulis

Materials/ Bahan

1.Kain mori ( terbuat dari katun), Sutra

2. Lilin/malam (sesuai kwalitas daya serap kain)

jenis-jenis lilin:

a. Lilin putih (minyak latung buatan pabrik)

b. Lilin kuning (minyak latung buatan pabrik)

c. Lilin Tawon, Lilin klenceng,dll.

3. Zat Pewarna:

a. Alam : dari bahan alam, contoh: dari daun jati,kunyit, daun jarak

b. Buatan : Napthol dan garam Diazo


Tools/Alat

1. Canting : berfungsi sebgai media pemindah / melukis cairan lilin pada kain (membuat motif)

jenis-jenis canting berdasarkan fungsinya:

1. Reng-rengan (membatik dengan mengikti pola awal)

2. Isen (mengisi bidang batik)

Jenis-jenis canting berdasar bentuknya besar dan kecil

Jenis canting terdiri dari : canting kecil, sedang, dan besar

Jenis-jenis menurut banyak carat:

1. Canting cecekan

2. Canting loron (bercarat 2)

3. Canting telon (bercarat 3)

2. Kuas : fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas pengganti cantin

3.Wajan : tempat mencairkan malam, sebaiknya bentuk kecil

4.Kompor : fungsinya memanaskan wajan sebaiknya berukuran kecil untuk mencairkan malam

5.Gawangan : tempat untuk membentangkan kain yang akan di batik

6.Sarung tangan : melindungi tangan agar tidak terwarnai

7.Dandang besar : untuk proses pelorotan malam /pelarutan/penghilangan lilin pada kain

8.Setrika : menghilangkan sisa-sisa lilin pda kain dengan kertas koran

Steps of Batik Practice

1.Mendesain: dilakukan dikertas kemudian di blad di atas kain

2.Menyiapkan alat dan bahan

3.Proses pengerjaan

a. lilin di cairkan dan menuangkan lilin dalam permukaan kain

b. kain di beri isen-isen

c. kain di celupkan ke dalam

wadah napthol (dengan kode)lalu ke dalam wadah larutan garam

d. Kain yang sudah di warna di masukkan pada dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk menghilangkan lilin (pelorodan)

e. Menyetrika kain dengan beralaskan koran agar sisa malam meresap pada koran

4.Pekerjaan Akhir

Membilas dan mengeringkan di tempat yang teduh setelah kering di setrika

l

Jumputan

Jumputan adalah salah satu cara pemberian motif di atas kain yang dilakukan dengan cara mengisi kain, melipat kain dan mengikat kain dengan cara tertentu , kemudian mencelup pada larutan zat warna sehingga akan terjadi reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya.

Jumputan merupakan salah satu cara pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat kain kemudian dilakukan pencelupan atau dyeing. Kain dengan motif jumputan ini banyak ditemukan di daerah Surakarta dan D.I. Yogyakarta. Proses pembuatan kain ini tidaklah sesulit yang dibayangkan hanya dengan mengikat kain dan melakukan pencelupan pada zat warna maka akan tercipta kain bermotif jumputan yang bisa dibuat selendang, angkin, dan pada masa sekarang banyak dibuat pakaian seperti daster, kaos oblong, kebaya dan baju pesta yang mewah. Anda penasaran dengan pembelajaran ini? Ikuti terus materi ini selanjutnya karena semua hal tentang jumputan akan ditemukan di sini

Jumputan dalam bahasa Jepang disebut (shibori,1,2,3) ditemukan sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Jumputan dapat dilakukan dengan cara mengisi kain, mengikat dan melipat kain dengan cara tertentu, kemudian mencelup dalam larutan zat warna yang akan membentuk ikatan reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya, sehingga terciptalah suatu motif pada kain tersebut. Perbedaan cara mengisi, melipat, dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan motif yang berbeda. Dengan cara ini dapat tercipta ribuan motif.

Alat dan Bahan

A. Alat-alat

Beberapa alat yang digunakan untuk membuat motif kain dengan teknik jumputan adalah:

  1. Pensi
    Pensil digunakan untuk membuat desain hiasan ke kain/bahan yang akan dicelup ke dalam zat pewarna.
  1. Jarum dan guntinG

    Jarum digunakan untuk menjelujur motif yang akan dibuat. Gunting digunakan untuk menggunting tali rafia pada saat ikatan akan dibuka , setelah proses pencelupan pada pewarna. Ada berbagai macam ukuran gunting. Untuk pekerjaan membuat motif kain dengan jumputan ini gunakan gunting kecil.
  1. Balok
    Balok digunakan pada teknik jumputan untuk menghaslkan motif yang bergaris dengan warna putih sebesar balok yang terhalang warna. Untuk menghasilkan motif yang simetris balok yang digunakan adalah balok dengan ukuran besar dan panjang yang sama yang digunakan secara berpasangan. Jika ingin motif yang asimetris bisa dipilih balok dengan ukuran yang tidak sama.
  1. Kompor dan Panci

    Kompor digunakan sebagai alat untuk memasak air, pewarna, dan kain yang akan diberi motif. Panci berfungsi sebagai wadah dalam proses pencelupan.
  1. Sendok kayu

    Sendok kayu digunakan untuk mengaduk kain yang sudah diikat pada saat proses pencelupan.

B. Bahan-bahan

Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat motif kain dengan tekhnik jumputan adalah :

  1. Bahan pengikat

    Bahan pengikat yang digunakan adalah tali rafia dan karet gelang. Bahan ini digunakan untuk mengikat bagian-bagian kain tekstil yang tidak ingin diberi warna. Tali rafia/karet gelang dapat menghambat penyerapan warna sehingga bagian yang tidak terikat akan berwarna sesuai pewarnanya. Tali rafia lebih kuat dibandingkan dengan karet gelang. Karet akan menjadi mulur pada saat dimasak, sehingga zat warna bisa masuk pada bahan yang seharusnya tidak diberi warna dan juga bisa merusak bahan.
  1. Bahan untuk Mengisi

    Bahan pengisi adalah bahan yang digunakan untuk membantu terciptanya suatu motif. Bahan yang digunakan adalah kelereng, biji-bijian, batu, uang logam dan sumpit. Caranya dengan membungkus bahan pengisi tersebut pada bahan yang akan dicelup pada pewarna. Benda-benda itu dapat menghasilkan motif yang berbeda seperti :
    • sumpit akan menghasilkan motif yang memanjang
    • kelereng akan menghasilkan motif bulat

Perbedaan bahan pengisi akan menghasilkan motif yang berbeda pada hasil jumputan

  1. Zat warna Buatan

    Zat warna buatan ini digunakan pada proses pencelupan. Pada proses pembuatan jumputan ini dipergunakan wantex dan dylon.
  1. Baju kaos/ kain yang akan dijumput

    Bahan yang akan dijumput dapat berupa kain atau baju/kaos polos agar mudah untuk membuat motifnya. Bahan yang berwarna putih lebih mudah di beri warna.
  1. Garam/Cuka

    Garam atau cuka pada proses pembuatan kain jumputan berfungsi untuk memperkuat warna, agar warna kain jumputan kuat dan tidak mudah luntur.Baju kaos/ kain yang akan dijumput

Proses Pembuatan

1. Siapkan Alat dan Bahan

2. Siapkan desain dan pindahkan desain pada bahan kain (tanda)

3. Masukkan bahan pengisi (kaleng, balok)

4. Ikat kain yang telah di masukkan bahan pengisi

5. Untuk yang menginginkan warna lain selain warna putih dasar bahan bisa di celupkan dulu pada panci yang telah di panaskan dan di beri warna yang di inginkan sebelum di bungkus dengan plastik, tetapi jika hanya warna putih langsung di bungkus saja

6. Siapkan air panas yang mendidih dengan pewarna tekstil (wenter/wantex) lalu celupkan air dengan cara di naik turunkan agar warna meresap dengan rata.

7. Setelah warna rata, tiriskan kain sampai dingin lalu bilas tanpa deterjen

8. Keringkan kain di tempat yang tidak terlalu terkena sinar Matahari dan di anginkan

9. Setrika bahan dan lipat dengan rapi

10. Untuk memperbagus, kemas batik jumputan dengan plastik

SELAMAT MENCOBA

(www.e-dukasi.net/mapok dan Airlangga"KTSP"

Jumat, 02 Oktober 2009

SENI RUPA

SENI RUPA

MATERI KELAS 7/ GANJIL

Seni Rupa di bagi dua, yaitu:

  1. Seni rupa murni/ Pure art:

~ seni yang hanya di nikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan

~ hanya di buat satu dan bukan barang yang di buat banyak

Contoh: lukis, patung

  1. Seni rupa terapan/ Applied art:

~ tidak hanya keindahannya saja tetapi juga pada fungsinya

~ di buat banyak dan terkadang menjadi barang Produksi

Applied art di bagi lagi menjadi dua, yaitu:

1. Seni kriya atau kerajinan tangan, seperti keramik, gerabah, anyaman dll

2. Desain, seperti ragam hias, produk, interior, eksterior.

Unsur Seni Rupa:

  1. Titik: Unsur yang terkecil dan sederhana
  2. Garis: Unsur yg terdiri dari rangkaian titik terjalin memanjang menjadi Satu ~Jenis-jenis garis: lurus, lengkung, patah-patah, spiral.
  1. Bidang: Unsur yang terjadi pertemuan garis ~Jenis-jenis bidang: geometris (= garis beraturan), nongeometris (=tidak beraturan)
  1. Bentuk: Unsur yang terbentuk karena ruang atau volume ~Jenis-jenis bentuk: kubistis, silindris, bola, limas, prisma, kerucut dll.
  1. Warna: Unsur seni rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna) Warna di bedakan menjadi tiga:
    1. Warna Primer: warna pokok atau dasar: biru, kuning, merah
    2. Warna sekunder: warna pencampuran dua warna primer: ungu, hijau, oranye/jingga
    3. Warna tertier: warna yang terbentuk pencampuran warna sekunder dengan sekunder lainnya
  1. Tekstur: Nilai permukaan suatu benda(halus, kasar, licin) benda di saat di raba
Gelap-terang: suatu keadaan pada suatu benda/ bentuk yang di bedakan dengan warna tua dan muda karena cahaya atau warna
Prinsip seni

Prinsip seni di sebut juga kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa, yaitu:

1. Unity: kesatuan, unsur dalam suatu karya seni rupa yang salung betautan dan tidak bisa di pisahkan/berdiri sendiri
2. Balance: keseimbangan, kesamaan baik bobot, unsure dan secara wujud dan jumlahnya tidak sama.
~Jenis-jenis keseimbangan: terpusat, diagonal, simetris, asimetrisRhythm: irama, penyusunan unsure-unsur yanga ada dan pengulangan dari unsur yang di atur
3. Center of interest: pusat pandang, pusat perhatian adalah bentuk yang menonjol atau berbeda yang ada dari sekitarnya sehingga menjadi pusat perhatian dan biasanya menjadi unsure yang dominant.
~Letak pusat perhatian pada obyek di bagi dua, yaitu: Simetris dan asimetris
4. Harmony: selaras, menyatukan unsur-unsur seni rupa berbeda baik bentuk maupun warna