Aku, Dia dan Mereka

Sebuah Pencarian dan Pembelajaran Diri

Jumat, 27 Februari 2009

UNTUK PARA IBU DAN CALON IBU DI SELURUH DUNIA

SELAMAT HARI IBU

Hari ini tgl 22 Desember, pagi hari ku buka ruang kelasku. Di sana kulihat keyboard, ku ambil kabel dan ku nyalakan. Tanganku mulai menekan tuts-tuts keyboard. Aku mainkan sebuah lagu dari Melly.


Reff: Kata..mereka diriku slalu di manja
Kata mereka diriku slalu di timang
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kau kan lalu ada di dalam hatiku

Ada sebuah kisah menceritakan perjuangan seorang ibu (kuambil di buku SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG).
Di kisahkan ada seorang ibu melahirkan bayinya. Bayi yang mungil dan lucu menjadi penghias dunia dan penghibur ayah bunda. Betapa terkejutnya dia, bayi yang di harapkan itu teryata tidak mempunyai daun telinga, tetapi mempunyai fungsi yang bagus. Dengan kasih sayang di terimanya pemberian Tuhan itu. Hari bertamba hari, bulan berganti bulan dan waktupun bergulir. Tibalah sang buah hati harus sekolah. Ibu ini ini tak kuasa melepaskan sang buah hati, karena terkadang lingkungan tak bersahabat mengingat anak semata wayangnya tak bertelinga. Bagi ibu dia akan tetap menyayangi sang buah hati, tetapi bagaimana perasaannya ketika lingkungan mencemooh keanehan pada telinganya?. Ketika bersekolah pernah suatu hari pulang sekolah anak itu menangis, pasalnya sindirin dan olokkan temannya yang mengatakan bahwa dia aliens, yang ada di film Star Trek, atau siluman di film songgokong yang tak bertelinga. Ibu inipun memeluk sang anak dengan kasih sayang dan memotivasi bahwa bahwa dia menjadi bidadara dan orang yang sukses kelak. Saat itupun sang anak tak pernah menangis walau banyak orang menganggap dia aneh. Dengan motivasi sang bunda, anak itu mengembangkan potensinya hingga meraih prestasi dan beasiswa ke perguruan tinggi. Hingga suatu hari ketika ada seorang dokter datang ke rumah itu, mengatakan bahwa sang anak yg tumbuh dewasa itu dapat cangkok telinga dari seseorang yang sudah lama tersimpan dari seorang donor. Berita gembira itu telah membuat keluarga bersuka cita, tak terkecuali sang bunda yang telah bertahun-tahun melihat bagaimana sang buah hati menerima perlakuan dari teman-temannya. Ternyata do’a pangjang itu terkabulkan. Operasi itupun di lakukan dan berjalan lancar. Anak itupun kepercayaan dirinya bertambah. Walau ada yang menyisakan di dalam hatinya untuk mengetahui dan mengucapkan terimakasih pada si pendonor. Tetapi sang dokterpun bungkam. Seiring dengan prestasinya, studinya di tempuh dengan cepat dan dia diangkat menjadi diplomat. Menikah dan di karuniai 2 orang anak. Ternyata karirnya yang melesat tak membuatnya lupa dan seringkali bertanya-tanya siapakah orang yg telah merelakan 2 telinga untuknya. Ketika di tanyakan pada Ayahnya, ayah tetap mengatakan” suatu hari kamu tahu...nak?!”.Hingga suatu hari, ada berita duka. Bunda yang di kasihinya dan slalu memberikan semangat itu meninggal. Terlintas ingatan ketika semua oarang mencibir, sang bundalah yang memeluknya dengan bisikan ”engkau tertampan dan terbaik yang bunda miliki”. Bundalah yang mengenalkan akan keindahan Tuhannya agar selalu bersyukur atas karunia yang di beri. Tetapi sekarang sang bunda terbujur kaku dengan seulas senyum yang ada. Di bisiki telinga bunda ”Bunda..aku tak dapat membalas apa yang kau berikan”. Saat akan memberikan ciuman terakhirnya sang anak menyibak rambut yang panjang itu, tetapi apa yang terjadi ternyata sang Bunda tidak mempunyai daun telinga. Dan apa yang selama ini di cari terjawab sudah. Ternyata kenapa sang bunda memanjangkan rambutnya selama ini, hal itu di lakukan untuk menutupi kedua telinga yang telah di donorkan ke pada sang buah hati. Kasih ibu sepanjang jalan..do’a dan kasihsayangnya mengiri langkah kaki kecil kita sampai terkadang kita sadar dan tidak banyak melukai hatinya. Bunda maafkan para anak-anak ini. Anak-anakku kita sering membantah, sering berbohong. Ketika kita sudah nyaman dan sukses banyak dari orang-orang itu memasukkan para orang tuanya ke panti jompo. Mereka seperti di buang dan di asingkan. Ingatkah kamu, ketika ibumu berpayah-payah selama 9 bulan 10 hari, bangun tengah malam menyusui dan membersihkan kotoranmu. Tak terhitung..tak terhitung. Jika manusia pilihan Muhammad mengatakan bahwa orang yang patut kau hormati adalah..ibu...ibu...ibu dan terakhir ayah. Maka di situlah letak surga yang di ciptakan di kakinya. Tetapi menjadi seorang ibu tidaklah mudah, karena dari rahimnya menghasilkan generasi terbaik atau hina. Banyak koruptor di negeri ini di lahirkan oleh seorang ibu. Bagusnya seorang ibu membuat tiang negara ini kokoh. Tetapi sebaliknya jeleknya seorang ibu maka membuat negara ini hancur. Ibu adalah madrasah/pendidikan pertama, menanamkan pada anaknya. Pendidikan yang memberikan setiap langkah kaki kecil itu berkah atas rahmatnya.


“ SAMPAIKAN SALAMKU PADA IBU-IBU DI DUNIA DAN PARA CALON IBU, TERUSLAH DENGAN DO’AMU, TERUSLAH DENGAN NASEHATMU, TERUSLAH LAHIRKAN GENERASI YANG RABBANI, GENERASI YANG TAKUT PADA ILAHI...AMIN3”.


Terimakasih kuucapkan: pada Ibuku, Alya yang menyelipkan surat merah mudanya di bantal yang memberiku selamat, pada anak-anakku yang ibu tidak tahu nomernya tetapi mengirimkan ucapan dan puisinya pada hari ibu, pada semua siswa-siswiku di seluruh generasi (PLAYGRUP, TK, SD dan SMP). Dari kalianlah membuat Ibu hidup ini berarti dan belajar bagaimana mengontrol emosi, melunakkan hati ini..trimakasih

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda