Aku, Dia dan Mereka

Sebuah Pencarian dan Pembelajaran Diri

Jumat, 28 November 2008

KOBUDA



KOBUDA (Kontes Busana Daun), kontes yang menyita dan perhatian seluruh sekolah, pasalnya peserta yang kontes ini adalah lembaga pendidikan. Sempat terjadi perdebatan mengingat pelaksanaannya, waktu dan biaya yang tidak begitu sedikit, dengan aturan 1 Icon daun asli dan dan 11 peserta plus pendamping daun imitasi dan harus 90 % tertutup daun...MasyaAlloh. Kontes yang di canangkan oleh Dinas Pariwisata yang bekerjasama dengan KOPARA dan radar Bromo merupakan kontes yang di ilhami oleh Carnafal di Brasilia dan JFC (Jember). Dengan kontes itu di harapkan sebagai bentuk kepedulian masyaraakat terhaadap Pariwisata khususnya JATIM, namun dalam pelaksanaannya sosialisasi yang terkesan di paksakan membuat acara ini kurang begitu banyak yang di ambil manfaatnya di bandingkan keuntungan yang di dapat, yang lebih mengkhawatirkan jam pelaksanaanya. Sempat terjadi dialog antara para pengajar(Guru) bahwa peserta, pendamping serta offical beragama Konghucu, anggapan itu tidaklah salah semua, karena mayoritas peserta tidak sholat walau tidak beragama Islam seandainyapun sholat itupun di jamak...wah ajaran mana tuh. Waktu pelaksanaan mulai pagi berhias, ngepas baju dan kumpul di karantina jam 11.30 dan di lepas d start jam 13.30 dan berakhir jam 16.00 selesai pengumuman...duh waktu yang melenakan kita untuk menghadapnya selama 2 waktu (dhuhur dan Azhar). Aku sendiri bagian dari jamaah kemungkaran itu...ya Alloh ampuni kami yang telah mendustakan agamaMU yang suci ini...Astaghfirulloh yang sampai saat ini harus slalu ku ucapkan. Walau akhirnya desainku dan peserta sekolahku menjadi juaara 4 tapi tetap membuaatku tidak bangga yang ada hanyalah aku tidak bisa amar ma'ruf nahi mungkar. Tetapi ketua dari Program itulah yang sangat...sangat bertanggungjawab atsa program itu semua....ya Alloh jangan Kau timpakan azab karena kelalaian kami....Amin.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda